Dalam mesin, ada salah satu sistem yang sangat penting untuk diperhatikan. Sistem tersebut bernama sistem pelumasan. Sistem ini tidak akan berpengaruh pada kinerja mesin kendaraan secara langsung seperti sistem yang lainnya. Akan tetapi, tetap saja keberadaan sistem ini memang peranan penting. Mengapa demikian? Hal itu disebabkan karena ada banyak sekali komponen dalam mesin yang mengalami pergesekan. Komponen-komponen tersebut biasanya terbuat dari logam sehingga panas menjadi lebih cepat timbul. Jika terus dibiarkan, panas akan membuat mesin menjadi over heat. Jika dibiarkan lebih lama lagi, hal yang terjadi adalah mesin bisa menjadi aus.
Dengan mengetahui betapa pentingnya sistem pelumasan, maka kamu perlu mengetahui apa saja fungsi yang dimiliki oleh sistem tersebut. Beberapa fungsi yang sebaiknya kamu tahu, yaitu:
1. Secara langsung bisa dipakai untuk mendinginkan mesin
2. Kotoran yang menempel di mesin bisa dibilas menggunakan sistem tersebut
3. Memberi pelumas pada mesin-mesin yang mengalami gesekan
4. Mencegah adanya aus yang dimiliki oleh mesin
Secara umum, sistem pelumasan memiliki komponen utama, yaitu oli. Oli dipakai sebagai media untuk menjalankan sistem. Oli yang dipakai dibuat dengan cara yang sintetis atau natural. Oli yang dibuat dengan cara natural akan dicampur dengan bahan addictive agar bisa masuk ke mesin. Lapisan tersebut disebut dengan oil film. Lapisan tersebut menempel pada mesin sehingga mencegah gesekan langsung yang terjadi antara dua komponen mesin.
Sistem pelumasan biasanya terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Sistem Percik
Konstruksi yang dimiliki oleh sistem percik cukup sederhana. Oli mesin mengalir ke semua komponen mesin memakai poros engkol. Terdapat suatu komponen yang memiliki bentuk mirip dengan sendok. Komponen itulah yang mangalirkan oli ke semua komponen mesin. Akan tetapi, salah satu kelemahan sistem ini adalah cara pelumasan yang kurang efektif. Komponen mesin yang berada lebih jauh dari komponen yang mengalirkan oli tidak bisa mendapat pelumasan dengan benar. Sistem percik hanya digunakan untuk mesin-mesin kecil, seperti pompa air, sepeda motor, pemotong rumput, dan lain sebagainya.
2. Sistem pompa
Dinamakan sebagai sistem pompa karena sistem kerjanya menggunakan pompa untuk menekan oli. Sistem ini bisa mengalirkan oli ke seluruh mesin dengan lebih baik. Hal itu disebabkan karena saluran pompa terhubung dengan bagian mesin. Banyak mesin yang sudah menggunakan sistem ini karena dinilai lebih baik di bidang pelumasan.
3. Sistem Kombinasi
Sesuai dengan namanya, sistem kombinasi memiliki sistem pelumasan dengan menggabungkan dua sistem yang telah dijelaskan sebelumnya. Terdapat komponen untuk memercikkan oli dan terdapat pompa untuk menekan oli agar bisa mengalir ke seluruh bagian mesin.
Komponen yang ada dalam sistem pelumasan
1. Carter. Carter bertugas untuk menampung oli
2. Pompa. Seperti yang telah dijelaskan, pompa memiliki tugas untuk mengalirkan oli ke seluruh mesin
3. Filter. Sesuai dengan namanya, filter dipakai untuk menyaring oli agar tidak ada kotoran yang tercampur
4. Oli feed. Fungsi yang dijalankan adalah sebagai tempat mengalirnya oli ke seluruh mesin
5. Oli jet. Tempatnya berada di bawah silinder mesin. Fungsinya untuk mengalirkan oli ke batang penggerak
6. Oil pressure sensor. Tugas yang dimiliki adalah mengetahui tekanan oli agar kondisi pelumasan bisa terus terjaga
7. PCV valve. Gas hasil pembakaran dikeluarkan melalui saluran mesin ini
Bagaimana cara kerja sistem pelumasan?
Saat mesin tidak dipakai, oli ditampung dalam carter yang di tempat paling bawah. Engkol mesin menggerakkan pompa oli yang mempunyai input. Secara umum, pompa memakai cara kerja rotary pump. Agar lebih jelas dan lebih mudah, kamu bisa memperhatikan penjelasan berikut.
1. Ketika mesin sudah dinyalakan, poros engkol akan membuat pompa oli bekerja. Hal itu menyebabkan input bekerja
2. Oli yang ada dalam pompa akan mengalir ke filter oli
3. Oli yang melewati filter akan disaring agar tidak ada kotoran yang terbawa masuk ke mesin
4. Setelah itu, oli akan mengalir ke atas mesin serta oil jet lewat oil feed
5. Ketika sudah sampai di atas mesin, poros cam serta rocker arm akan terlumasi dengan oli secara otomatis. Selanjutnya, oli akan kembali menuju carter lewat saluran di samping blok silinder
6. Oli akan melumasi piston serta connection rod
7. Pada poros engkol, ada sebuah komponen yang bernama weight balance. Saat poros engkol bekerja, oli yang berasal dari carter akan diubah oleh weight balance sehingga menyebar ke seluruh mesin
Bagaimana mesin PCV Valve bekerja
PCV Valve bisa kamu temukan di mesin kendaraan yang modern. Komponen ini adalah saluran udara yang berasal dari ruang engkol agar udara yang sudah terkontaminasi bisa keluar. Selain itu, komponen ini juga bertugas untuk menstabilkan tekanan yang ada dalam mesin. Karena oli bergerak dengan cepat, ditambah lagi dengan adanya pengaruh yang berasal dari tekanan kompresi dari celah ring, tekanan udara menjadi meningkat. Hal tersebut bisa menjadi penyebab mesin menjadi terganggu. Nantinya, udara yang dikeluarkan akan digerakkan menuju intake mesin. Hal itu dilakukan agar udara dalam ruang engkol juga bisa mendapat pembakaran.
Ketika mesin menyala, udara akan masuk ke PCV yang sudah terhubung dengan saluran yang ada di intake. Ada juga saluran yang berasa dari kepala silinder dan terhubung ke intake. Itulah yang menyebabkan adanya sirkulasi. Ketika PCV dilepas, mesin akan mengalami gangguan karena tekanan udara yang tidak stabil.
Itulah beberapa penjelasan tentang sistem pelumasan. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya.