Banyak orang yang mengatakan bahwa EBD adalah sistem pengereman yang sama dengan ABS, namun hal ini salah. Dalam hal ini, ABS lebih untuk mengurangi tekanan yang terjadi secara tiba-tiba untuk minyak rem kapiler kanvas yang mana menjepit piringan rem yang ada atau poros tromol.
Pastinya anda sering mendengar beberapa singkatan-singkatan yang terkenal di dunia otomotif. Dalam hal ini, mungkin adalah hal yang baru bagi orang awam, terutama jika mereka ingin membeli sebuah mobil. Namun berikut ini adalah beberapa istilah seperti EBD atau ABS dan masih banyak lagi, dengan penjelasan lengkap berikut ini.
ABS (Antilock Braking System) adalah
ABS sendiri adalah memiliki arti sebenarnya, sebagai fitur anti penguncian pada rem. Dalam hal ini, dengan menggunakan fitur ABS sendiri, akan mencegah terjadinya terkuncinya rem yang di lakukan saat anda melakukan pengereman mendadak yang biasanya terjadi. Hal ini biasanya terjadi dikarenakan kepanikan oleh pengemudi.
Jika terjadi hal tersebut, tentunya roda akan sulit untuk di kendalikan di saat kondisi pedal rem yang masih diinjak dengan keras oleh pengemudi sendiri. Cara kerja dari ABS sendiri, tentunya dilakukan saat pengemudi menginjak piringan rem yang ada atau poros untuk mengurangi sebuah kecepatan mobil.
Nantinya saat pengemudi secara tiba-tiba, membelokkan kendaraannya secara otomatis. Nantinya dengan cepat, kanvas rem yang ada akan melepaskan roda yang terkunci. Hal ini yang membuat mobil dapat di kendalikan, sekaligus menghindari terjadinya benturan dengan benda yang ada di depannya atau bahkan kendaraan lain.
Namun secara lebih rinci, dalam hal ini memang berbeda jika banyak orang yang menganggapnya sama dengan EBD. Bahkan mekanisme dari fitur ABS ini, sudah ada sejak dahulu dan sering di lakukan oleh para pengendara secara manual. Hal ini terutama untuk para pengemudi yang berkendara dalam kecepatan yang tinggi, dan lebih dikenal dengan nama mengocok rem. Menggunakan sistem ini tentunya dikenal sangat efektif, terutama untuk menghentikan mobil dalam lintasan yang pendek tanpa harus merusak kondisi ban.
EBD (Electronic Braking Distribution) adalah
EBD sendiri memiliki pengertian, yang mana merupakan salah satu fitur untuk pengaturan distribusi yang ada dengan tekanan rem secara elektronik. Dalam hal ini, EBD sendiri memiliki fungsi dimana akan mengatur tekanan rem yang ada, sesuai dengan beban dan juga kecepatan yang masing-masing dimiliki oleh roda dan pastinya sesuai dengan kebutuhan.
EBD adalah sering disebut juga dengan penyeimbang tekanan yang dimiliki rem itu sendiri. EBD juga memiliki beberapa fitur, yang mana untuk mendukung kerjanya ABS. dalam hal ini dikarenakan, perkembangan teknologi pengereman yang ada dan melihat ABS sendiri belum cukup ideal untuk menangani teknologi pengereman yang ada. Hal ini juga yang membuat banyak pakar otomotif memutuskan untuk mengembangkan fitur EBS sendiri.
EBD di lakukan untuk memperpendek, jarak yang dialami mobil terhadap pengereman yang di lakukan agar benar-benar terhenti. EBD adalah sistem rem yang mana juga menggunakan sensor, yang mana akan memberikan monitor terhadap beban yang di miliki oleh setiap roda sendiri. Cara kerjanya yaitu, pengemudi akan menginjak rem, lalu sensor akan membaca beban yang nantinya akan di pikul oleh setiap roda yang ada.
Setelah itu, komputer akan memberikan perintah kepada kanvas rem, untuk menekan piringan rem yang ada atau tombol agar sesuai dengan beban masing-masing yang dimiliki roda. Hal ini juga di lakukan agar pengereman seimbang. Hal ini juga yang membuat EBD adalah sistem yang mana lebih dapat menjangkau lintasan dengan kondisi yang beragam seperti menikung, menanjak, menurun dan masih banyak lagi.
BA/EBA (Brake Assistance) adalah
Walaupun memiliki nama yang berbeda, namun kedua fitur ini adalah dua istilah yang berbeda untuk fitur yang sama. Dalam hal ini berbeda dengan EBD. Jika EBD adalah untuk tetap menjaga keseimbangan rem yang dimiliki. Namun BA/EBA ini memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan rem yang ada, terutama untuk penekanan rem yang terjadi dalam kondisi darurat.
Fitur ini tentunya dibuat dikarenakan sudah di lakukan penelitian sebelumnya. Banyak kecelakaan dan juga tabrakan yang terjadi, dan banyak penyebab dari hal itu disebabkan karena pengemudi yang kurang menginjak rem dalam kondisi darurat yang mereka alami. Hal ini bisa terjadi dikarenakan panik, namun jarak dengan objek tabrakan terlalu dekat.
Cara kerja yang dimiliki fitur ini juga berbeda dengan EBD ataupun ABS. EBD adalah salah satu sistem untuk membantu penekanan, namun untuk cara kerja fitur ini yaitu dengan sensor yang mana akan memonitor kecepatan yang dimiliki oleh roda. Selain itu, akan memonitor bagaimana kekuatan injakan rem yang dibuat oleh pengemudi saat melakukan pengereman.
Hal ini tentunya merupakan salah satu fitur terbaik, melihat bahwa kondisi panik saat mengerem adalah hal yang sering ditemukan oleh banyak pengemudi. Nantinya komputer pun akan secara otomatis, untuk memerintahkan untuk menambah tekanan rem yang ada. Bahkan nantinya akan mengurangi jarak henti sekitar 20 % jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan fitur yang satu ini.
Untuk mobil-mobil yang memang sudah canggih di zaman ini, biasanya sudah memiliki ketiga fitur untuk ABS, EBD dan juga fitur BA/EBA ini. Dalam hal ini akan menggunakan sensor, yang mana akan mendeteksi objek apa yang berada di depan mobil. Tentunya akan selalu menjaga agar jarak, selalu aman dan secara otomatis kecepatan akan berkurang.