Bagaimana Sih Memilih Coolant Radiator Mobil yang Benar

by -2,043 views
coolant radiator

Radiator merupakan salah satu item yang penting untuk kendaraan manapun, termasuk mobil. Fungsinya adalah mendinginkan cairan yang nantinya mengalir melalui pendingin mesin. Cara kerjanya yaitu air atau coolant radiator akan dialirkan ke mesin dengan menggunakan pompa air, kemudian lubang jalur pendingin yang dilaluinya di sekitar silinder mesin akan didinginkan dan akan kembali lagi ke radiator.

Karena fungsinya sebagai pendingin, tidak heran kalau radiator sangat penting. Jika radiator rusak atau airnya kurang, maka mobil akan mengalami kepanasan atau overheat. Hal tersebut bisa mengakibatkan mesin mobil mogok maupun mesin pendingin atau AC tidak akan bekerja dengan baik. Selama Anda memakai mobil, sirkulasi pada cairan pendingin terus menerus berjalan, sehingga mesin menjadi tidak terlalu panas maupun dingin.

melepas thermostat mobil

Maka dari itulah, Anda harus menggunakan coolant radiator yang benar. Kebanyakan orang memakai air biasa sebagai pengisi radiator. Memang tidak terlalu dipermasalahkan menggunakan air biasa, hanya saja tidak cukup efektif mengatasi suhu mesin.

Air biasa bisa saja mencapai titik didih dengan mudahnya yang nantinya akan mengakibatkan gelembung yang berujung karat atau korosi. Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus menggunakan air radiator khusus yang pada umumnya memiliki kandungan glycol atau propylene.

Baca : Fungsi Air Radiator Coolant

Kedua kandungan itu sangat penting untuk radiator Anda karena gylcol berfungsi sebagai penurun titik baku dan mampu menaikkan titik didih air tersebut. Sedangkan untuk propylene ada baiknya kalau Anda mengusahakan mencari konsentrat mulai dari 20% sampai 50%. Supaya mudah mencari tahu berapa kandungannya, gunakan saja refraktometer.

1. Air Biasa

Air yang sebagian besar pengguna mobil memakainya. Memang sangat mudah ditemukan karena Anda bisa memilih air keran atau air minum kemasan untuk mengisi radiatornya. Banyak yang menggunakannya karena harganya yang lebih murah dan gampang ditemukan di mana saja. Tapi kurang efektif untuk mesin pendingin karena titik didihnya lebih rendah.

Jika Anda menggunakannya terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka mesin radiator Anda akan mengalami korosi atau karat karena gelembung yang terjadi akibat didihan airnya.

2. Coolant Radiator

Lebih efektif digunakan dan bisa langsung dipakai, karena mesin mobil tidak perlu mengencerkannya lagi. Berbeda dengan air biasa, coolant radiator mempunyai titik didih 118°C. Namun tetap ada kekurangannya, yaitu harganya yang lumayan mahal membuat Anda harus mengeluarkan budget yang lebih banyak. Harga per galonnya terkadang bisa mencapai Rp 23.900 yang isinya sekitar 3,875 liter. Padahal mobil Anda harus membutuhkan 2 galon setiap per isiannya.

3. Radiator Super Coolant

Sebagai pengisi radiator alternatif lainnya. Tapi jenis yang satu ini termasuk kurang efisien karena cairannya perlu Anda encerkan terlebih dahulu dengan memakai air. Kalau Anda memang tetap menggunakannya, Anda perlu melakukan perbandingan antara 50:50. Bisa dikatakan Anda mencampurkan 3 liter jenis ini dengan 3 liter air. Di samping itu, titik didihnya ternyata cukup tinggi yaitu hingga 130°C.

4. Antifreeze dan Coolant Protector

Sebagian pengguna mobil menggunakan jenis ini untuk mengisi radiator mereka. Tapi cara penggunaannya hampir sama dengan jenis sebelumnya yang perlu diencerkan terlebih dahulu. Yang membedakannya adalah Anda hanya menggunakannya sesuai dengan iklim yang sedang terjadi. Di daerah beriklim tropis, perbandingan pemakaiannya sekitar 30:70.

Kelebihan dari jenis coolant radiator ini adalah mampu menahan panas sampai 128°C. Namun, Anda harus merogoh kocek yang cukup dalam karena harganya terbilang mahal. Harga per 1 liternya bisa mencapai Rp 100.000. Tapi di Indonesia tidak diharuskan menggunakannya.

Kalau Anda sudah lebih memahami perbandingan air atau coolant radiator seperti di atas, pastinya Anda bisa dengan mudah memilih airnya untuk radiator mobil Anda nantinya. Tapi kalau Anda benar-benar tidak ingin salah pilih, ada baiknya Anda memilihnya sesuai dengan kriteria-kriteria seperti berikut ini.

  1. Terdapat kandungan gylcol
    Kandungan ini sempat di bahas di atas sebagai penurun titik beku dan menaikkan titik didih.
  2. Terdapat kandungan propylene
    Usahakan mencari kandungannya dengan tingkat 20% hingga 50%. Pastikan besaran kandungan tersebut dengan memakai refraktometer.
  3. Punya titik didih tinggi
    Dengan titik didih yang tinggi, maka mekanisme kerja radiator nantinya akan lebih maksimal dan lebih tahan lama.
  4. Tidak mengakibatkan gelembung

Terjadinya gelembung bisa mengakibatkan mesin radiator mengalami karat atau korosi. Jika terus berlanjut, mesin menjadi cepat rusak dan mengalami overheat atau kepanasan.

Memang tidak masalah kalau Anda ingin menggunakan air radiator yang mana, karena yang penting Anda bisa merawat radiator dengan baik. Jika radiator mobil Anda terawat dengan benar dan baik, maka cairan yang dipakai apapun tidak akan menjadi masalah nantinya.

Tapi ada baiknya kalau Anda menghindari penggunaan air biasa karena tergolong kurang efektif dalam mengatasi panas suhu mesin, bahkan bisa merusak radiator jika dipakai terus menerus. Di sisi lain, Anda harus tahu juga cara merawat radiator yang baik, yaitu kuraslah radiatornya dengan teratur. Dengan pengurasan yang teratur akan membuat mesin pendingin bisa bekerja lebih maksimal.

Hal yang perlu Anda perhatikan dan tidak boleh terlewat adalah cara mengganti cairan radiatornya. Kalau Anda menggunakan cara penggantian yang salah, maka bisa menimbulkan masalah pada mesinnya. Misalnya saja coolant yang kurang efisien bisa mengakibatkan kurang maksimalnya sistem pendinginnya atau air yang sudah sangat panas bisa menyembur ke luar.

Cara yang efektif dalam mengganti cairan coolant radiator adalah yakinkan dulu kalau kondisi air coolant radiator sudah berada di bawah batas garis. Ada baiknya Anda mengeceknya setiap kali akan menggunakan mobil ford, supaya tidak mengalami kekurangan cairan radiator.

Buka saja penutup mobil Anda dan cek kondisi cairannya di tabung reservoir. Kalau sudah berada di bawah garis, Anda bisa langsung menggantinya. Cara lainnya yaitu ketika kondisi mesin Anda mengalami overheat. Kalau Anda mesin mobil mengalami overheat, menandakan radiator Anda kekurangan cairan. Dengan mudahnya, Anda bisa melihatnya di panel temperatur di dekat setir mobil Anda.

Kalau sudah terlanjur kurang air, maka pengisian yang tepat adalah sebagai berikut.

1. Diamkan radiatornya sebentar.

Ketika sudah panas atau overheat, jangan langsung diisi dengan air. Diamkan saja terlebih dahulu sampai kondisi mesin sudah menurun suhunya.

2. Siapkan cairan coolant radiator yang baru.

Siapkan semua perlengkapan untuk mengganti atau membersihkan karat atau korosi yang terjadi. Gunakan radiator flush, tempat penampung, kunci untuk membuka baut radiator, serta alat buka baut pembuangan. Radiator flush dipakai untuk membersihkan kotoran atau karat yang sudah terlanjur menempel di radiator.

3. Buka baut radiator

Bukalah baut radiator dengan pelan-pelan. Kalau sudah, buanglah airnya kira-kira 300 ml dengan melalui tabung pembuangan yang berada di bagian bawahnya.

4. Aliri lagi radiator flushnya

Jika sudah terbuang, tutup kembali baut bawahnya dan masukkan lagi radiator flushnya melalui lubang di bagian atasnya.

5. Ulangi lagi untuk membersihkan sisa kotorannya

Terlebih dahulu Anda tutup radiatornya dan nyalakan sebentar mesin mobilnya sekitar 10 menit. Lalu matikan lagi, kemudian tunggu mesin dingin sejenak. Kalau sudah cukup dingin, buang lagi airnya melalui lubang pembuangannya.

Isi lagi dengan cairan coolant radiator nya dan isi juga tabung reservoirnya.

6. Cek lagi untuk memeriksa coolant radiator nya

Nyalakan lagi mesin mobilnya supaya bagian radiatornya dapat terpenuhi. Kalau belum rata, jangan sungkan untuk menambahkannya. Jangan lupa juga buka penutup bleedingnya agar coolant bisa keluar yang membuat gelembung tidak muncul lagi.