3 Hal Ini adalah Penyebab Rem Mobil Terlalu Dalam dan Cara Mengatasinya

by -1,401 views
rem mobil terlalu dalam

Ada banyak masalah yang kerap terjadi pada rem mobil, salah satu yang cukup membahayakan adalah ketika rem mobil terlalu dalam sehingga memberi pengalaman sedikit menakutkan ketika berkendara. Biasanya, ditandai dengan betapa dalamnya Anda harus menginjak pedal rem untuk membuat mobil melambat atau berhenti.

Rem yang baik seharusnya tidak memerlukan injakan yang dalam untuk menghentikan laju ban mobil. Namun, jika rem tersebut sudah tidak seberapa berfungsi dengan semestinya, sebaiknya langsung diwaspadai. Sebab, bisa jadi hal tersebut adalah awal dari masalah rem blong.

Hal tersebut adalah alasan mengapa Anda harus selalu melakukan servis rutin pada kendaraan. Bahkan bukan hanya pada rem, tapi juga komponen lainnya yang penting.
Namun, apa sebenarnya penyebab rem mobil terlalu dalam, sulit diinjak dan bahkan sampai blong? Biasanya karena beberapa faktor, antara lain karena:

1. Kampas Rem yang Sudah Menipis

Apabila Anda pernah mengecek kondisi brake pad di awal-awal pembelian mobil, Anda pasti melihat jika pada brake pad tersebut memiliki lapisan kampas yang cukup tebal. Namun, ketika Anda mengeceknya kembali setelah tiga sampai empat bulan pemakaian, kampas pada brake pad tersebut akan menipis.

Kondisi tersebut karena setiap kali rem digunakan, kampas dan piringan remnya saling menggesek untuk memberi kondisi statis pada putaran roda kendaraan. Tidak seperti komponen lain yang tidak bisa habis, kampas rem mudah sekali habis.

Baca Juga : 5 Tanda Kampas Rem Mobil Sudah Menipis

rem mobil terlalu dalam
Lalu, apa yang terjadi jika kita membiarkan kampas rem habis tanpa menggantinya? Maka piston akan bergerak lebih berat karena harus sangat ditekan ke dalam, dan rem jadi tidak bisa berfungsi dengan baik, atau malah tidak berfungsi sama sekali. Kendaraan pun jadi tidak bisa direm.

Apakah ada cara mengatasinya? Mudah saja. Ketika Anda merasa bahwa injakan pedal rem mobil terlalu dalam, segera periksa kampas pada rem. Biasanya juga ditandai dengan suara yang agak aneh ketika pedal diinjak. Apabila memang menemukan kampas yang sudah tipis, sebaiknya segera diganti.

2. Udara Masuk ke Dalam Sistem Hidrolik pada Rem

Jika mobil atau kendaraan Anda menggunakan sistem rem hidrolik, salah satu yang menyebabkan rem mobil terlalu dalam adalah karena masuknya udara pada sistem remnya. Tentu saja hal ini akan berbeda jika mobil memakai sistem rem mekanik.

Udara yang masuk ke dalam saluran rem hidrolik mengakibatkan sink pada rem. Sehingga ketika pedal rem ditekan, yang terkompres hanya udara yang masuk tersebut. Tekanan pun tidak mencapai caliper dan rem jadi tidak berfungsi seperti seharusnya.

Baca Juga : Ganti Minyak Rem Mobil

Biasanya, sistem hidrolik dimasuki udara lewat tabung resevoir yang kekurangan minyak. Ruang kosong di dalam tabung tersebut pun disusupi udara dengan mudah. Kondisi tersebut terjadi ketika mobil mengalami guncangan secara terus menerus. Minyak rem pun ikut berguncang dan masuk ke dalam saluran inlet, setelah itu, udara masuk dengan mudah.

Cara mengatasinya cukup mudah, yaitu dengan membuang udara di dalam salurannya dengan bleeder nut pada caliper. Tidak lupa, sebaiknya lakukan penggantian minyak secara teratur, paling tidak setahun sekali. Perawatan teratur pada rem hidrolik juga dapat mencegah kerusakan pada komponen lainnya. Hal ini karena minyak rem sifatnya asam dan dapat merusak.

3. Master Silinder Terindikasi Kerusakan

Master silinder pada rem juga bisa mengalami kerusakan. Gejalanya ditandai dengan injakan yang terasa padat pada pedal rem, alias kurang fleksibel seperti biasa. Mobil yang menggunakan sistem pengereman ABS (anti-lock breaking system) mungkin tidak begitu perlu dipermasalahkan, tetapi jika sistem pengeremannya standar, sebaiknya segera dilakukan pengecekan.

Kerusakan silinder biasanya terjadi karena fluida rem yang mengalami kebocoran di dalam master silindernya. Hal ini menyebabkan tekanan yang harusnya sampai ke caliper rem tidak bisa maksimal, dan bahkan tidak dapat diteruskan. Jika sudah begitu, artinya rem tidak berfungsi, dan pasti berbahaya, terlebih jika Anda melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Untuk hal tersebut tentu ada solusinya, yaitu dengan pembongkaran pada komponen rem. Coba cek apa saja komponen yang rusak, apakah inner pistonnya atau yang lain. Jika sudah merembet ke kerusakan piston, memang sebaiknya Anda membeli master rem baru. Jika inner pistonnya saja, cukup diganti innernya.