Dalam sistem keamanan kendaraan, sistem rem adalah komponen penting yang tidak bisa ditinggalkan. Cepat dan lambatnya laju roda kendaraan, dapat dikontrol menggunakan rem. Ketika sistem ini mengalami kerusakan atau masalah, maka laju kendaraan akan sulit dikendalikan dan berakibat pada keselamatan pengendara. Rem pada kendaraan biasanya menggunakan rem tromol atau rem cakram. Oleh sebab itu, kali ini kita akan mengulas mengenai apa itu rem cakram, komponen, hingga cara kerja rem cakram itu sendiri.
Apa Itu Rem Cakram?
Rem cakram merupakan salah satu sistem pengereman yang paling umum digunakan pada kendaraan seperti motor maupun mobil. Sistem pengeremannya memakai metode jepit ketika menghentikan putaran piringan pada roda kendaraan kamu.
Rem cakram dianggap memiliki sistem yang lebih sederhana tetapi responsif. Hal tersebut karena luas penampangnya kecil tetapi memiliki arah gaya gesek yang tepat, sehingga sistem pengeremannya dianggap lebih efektif.
Rem cakram mobil maupun kendaraan lain memiliki kekurangan dan kelebihan daripada jenis lain. Kelebihan tersebut antara lain;
a. Bentuk rem cakram lebih simple, sehingga pas digunakan pada kendaraan berukuran kecil;
b. Rem cakram memiliki pelepasan yang lebih baik karena modelnya yang terbuka;
c. Rem cakram memiliki daya pengereman akurat mencapai 100% karena metode penjepitan yang digunakan;
d. Dalam keadaan basah pun, durabilitasnya sangat baik.
Namun, selain kelebihan, rem cakram mobil dan motor juga memiliki kekurangan. Yaitu;
a. Luas kampas lebih kecil daripada jenis lainnya, daya remnya pun masih kalah dari tromol;
b. Lebih cepat aus;
c. Kaliper lebih mudah kotor karena modelnya yang terbuka;
d. Kendaraan tertentu yang menggunakan rem cakram cenderung memiliki velg yang mudah kotor.
Cara Kerja Rem Cakram pada Kendaraan
Prinsip kerja atau cara kerja rem cakram adalah menggunakan metode jepitan. Namun, bagaimana jepitan tersebut bekerja?
Ternyata, jepitan tersebut dilakukan oleh kampas rem yang menekan sebuah piringan. Jepitan itu digerakkan oleh piston yang ada dalam caliper rem. Cairan hidrolik pada tabung akan mengalir ketika kamu menginjak pedal rem. Cairan tersebut akan memberi tekanan pada piston, lalu piston bergerak, menekan kedua kampas, dan kampas menekan piringan. Piringan rem tersebut terhubung dengan roda, dan akhirnya roda pun berhenti. Seperti itulah cara kerjanya pada kendaraanmu, terutama dengan sistem hidrolik.
Komponen Rem Cakram pada Kendaraan
Seperti sistem lainnya, rem cakram juga memiliki komponen tertentu. Berikut ini adalah komponen-komponen yang perlu kamu ketahui ;
a. Piringan Rem
Piringan merupakan komponen rem cakram yang bentuknya lingkaran pipih. Biasanya terbuat dari besi solid yang kuat dan tahan gesek.
b. Kampas Rem
Komponen rem cakram yang paling penting adalah kampas. Biasanya terbuat dari bahan organik. Letaknya ada di masing-masing sisi piringan rem. Fungsinya menjadi media gesek supaya piringan rem berhenti. Tidak heran bahan pembuat kampas ini dipilih yang punya ketahanan panas tinggi.
c. Kaliper Rem
Kaliper juga merupakan komponen penting yang tidak bisa dilupakan. Fungsinya untuk menggerakkan kampas supaya dapat bergerak menjepit drum brake.
Macam-Macam Tipe Rem Cakram
Rem cakram mobil maupun motor memiliki beberapa tipe yang didasarkan pada jumlah piston maupun aliran fluidanya. Jika didasarkan pada jumlah piston, ada dua tipe yang sering digunakan, yaitu;
a. Single piston
Seperti namanya, rem cakram ini adalah caliper rem dengan satu piston untuk menggerakkan kedua kampas.
b. Multi piston
Tidak hanya dua, kadang piston pada rem multi piston memiliki lebih dari dua piston. Semakin banyak piston, permukaan geseknya akan semakin tinggi.
Kemudian, apabila dilihat dari tipe aliran fluidanya, jenis rem bisa dibagi menjadi;
a. Tipe Fixed Caliper
Fixed caliper rem adalah tipe rem dengan dua piston atau lebih. Letaknya ada di sisi kanan-kiri kampas. Kedua piston akan bergerak dan saling menjepit ketika kamu menekan rem.
b. Tipe Floating Caliper
Floating caliper hanya memiliki satu piston untuk menggerakkan kaliper.