Komponen kelistrikan pada mobil merupakan salah satu komponen utama karena turut mengatur kinerja mesin terutama sistem EFI, ESA, dan DLI. Selain itu, akibat gencarnya konsep mobil ramah lingkungan menjadikan sistem kelistrikan mobil semakin dibutuhkan. Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam, berikut informasi lengkap mengenai beberapa komponen elektrikal dan fungsinya pada mobil.
Pengenalan Sistem Kelistrikan Mobil dan Macamnya
Rangkaian listrik dalam mobil memegang peranan penting untuk menjalankan instruksi yang dari pengemudi. Prosesnya adalah dengan cara memindahkan elektron dari sumbernya menuju beban. Baik rangkaian seri maupun paralel, sama-sama digunakan dalam kelistrikan mobil. Berikut, 5 macam sistem kelistrikan pada mobil:
- Sistem penerangan yang berfungsi untuk memberi tanda saat berkendara seperti lampu tail, lampu kabut, lampu depan, dan lampu sein.
- Sistem kelistrikan bodi yang menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara, contohnya adalah defogger, wiper, dan power windows.
- Sistem kelistrikan mesin yang menjadi indikator kerja mesin, contohnya yaitu ESA, EFI, DBW, dan DLI.
- Sistem hiburan, seperti MP3 player, radio, dan MID.
- Sistem elektrikal tambahan yang meliputi pengatur udara kabin, sistem alarm, dan immobilizer.
5 Komponen Kelistrikan Mobil dan Fungsinya Masing-masing
1. Suplai Arus
Fungsi dari komponen suplai arus ini adalah sebagai pemasok arus listrik yang digunakan untuk menghidupkan electrical system pada mobil. Komponen suplai arus terdiri dari dua bagian yaitu baterai dan altenator. Keduanya menyuplai tegangan listrik dalam jumlah yang berbeda. Pada mobil, baterai yang digunakan biasanya memasok tegangan listrik hingga 12 volt.
Sedangkan, altenator mampu memasok listrik dalam ukuran lebih besar hingga 14 volt. Khusus kendaraan yang lebih besar dari mobil, akan membutuhkan lebih banyak suplai arus sehingga baterai yang dipasang berjumlah lebih dari satu. Biasanya, tegangan listrik yang dibutuhkan untuk kendaraan sejenis truk atau bus besar mencapai 24 volt.
2. Input
Fungsi dari input adalah untuk mengaktifkan suatu sistem saat dibutuhkan. Pada mobil, input terdiri dari dua komponen yaitu saklar dan sensor. Pada sistem penerangan, contohnya, saklar memiliki fungsi untuk menyalakan/mematikan lampu. Saklar terdiri dari beberapa macam antara lain headlamp switch, horn switch, hazzard switch, foglamp switch, wiper & washer switch, dan power windows switch.
Sensor juga memiliki fungsi yang sama, hanya saja khusus dipasang pada mobil yang mengusung computerized system. Apabila saklar bekerja berdasarkan input manual, maka sensor tidak membutuhkan itu. Sensor akan mendeteksi secara otomatis sebagai respons akan suatu keadaan tertentu. Agar dapat mengendalikannya, maka terpasang pula komponen kontrol.
3. Sistem Kontrol
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sistem kontrol berhubungan dengan adanya sensor pada mobil. Oleh sebab itu, sistem semacam ini hanya ada di mobil yang menggunakan computerized analytic sebagai sistem utamanya. Input manual dari pengemudi tidak lagi diperlukan sebab sistemnya akan berjalan secara otomatis apabila terdeteksi suatu kondisi yang membahayakan, misalnya.
Sebagai contoh, apabila mobil Anda terlalu dekat dengan kendaraan lain, maka sensor akan mengaktifkan rem secara otomatis untuk mencegah terjadinya tabrakan. Sehingga, pengemudi tidak perlu repot-repot menekan pedal rem. Sangat efektif, bukan? Beberapa sistem kontrol pada mobil yaitu headlamp control, transmission control, ABS control, engine control, dan powertrain control.
4. Output atau Aktuator
Komponen pada mobil memang sudah dirancang dengan teliti dengan memperhatikan berbagai segi, salah satunya adalah keseimbangan. Apabila terdapat komponen input yang mendeteksi perintah/suatu kondisi, maka terdapat juga komponen output yang melakukan aktivasi terhadap electrical system yang disematkan pada mobil. Output atau aktuator tersebut dapat ditemukan di sistem penerangan mobil dan komponen mesin.
Beberapa contoh aktuator yang terdapat di dalam sistem rangkaian bodi mobil antara lain LED, lampu bohlam atau bulb, motor window, motor wiper, dan washer pump. Sedangkan beberapa aktuator yang dapat ditemukan pada komponen mesin mobil meliputi engine fan, injector, valve timming adjuster, solenoid turbo, dan thermostat.
5. Wiring Harness
Komponen lain yang tidak kalah penting adalah wiring harness atau rangkaian kabel. Tanpa adanya sistem perkabelan, maka arus listrik tidak akan dialirkan ke bagian elektrikal secara keseluruhan. Pada mobil, terdapat banyak rangkaian kabel, salah satunya adalah sistem perkabelan pada mesin. Rangkaian pada bagian mesin dijadikan menjadi satu sehingga memudahkan dalam proses perawatan.
Sebagai pengguna mobil, sebaiknya selalu mencermati kondisi sistem perkabelan yang ada. Alasannya, apabila terjadi satu saja kesalahan kecil pada bagian tertentu maka harus mengganti keseluruhan rangkaian. Hal tersebut karena rangkaian kabel sudah dirancang berdasarkan resistensi, panjang, dan kondisi socket yang sesuai dan saling mendukung. Jadi, tidak boleh diganti secara parsial.
Komponen kelistrikan pada mobil menjadi kebutuhan utama yang berpengaruh pada kinerjanya. Tiap komponen mempunyai fungsi khusus yang berbeda, namun secara keseluruhan sistem tersebut menunjang keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan memahami sistem kelistrikan yang terpasang, maka diharapkan para pengguna mobil akan semakin paham sekaligus sadar untuk melakukan perawatan dengan baik.