Mobil merupakan salah satu kendaraan yang sudah banyak dimiliki oleh manusia di bumi ini. Keberadaan mobil sangat membantu aktivitas seseorang. mulai dari kegiatan yang ringan hingga kegiatan yang memerlukan tanggung jawab tinggi, mobil bisa digunakan agar seseorang bisa sampai ke tempat tujuan secara tepat waktu. Ada banyak sekali kegunaan mobil selain mengantarkan seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pertama, mobil bisa digunakan untuk melindungi pengendaranya dari cuaca yang sedang terjadi. Di Indonesia, mobil akan sangat berguna ketika pengendaranya ingin melakukan perjalanan ketika cuaca sedang hujan. Pakaian yang digunakan bisa tetap kering ketika bepergian menggunakan mobil. Selain itu, masih ada banyak kegunaan lain yang diberikan oleh mobil ketika digunakan.
Meski demikian, masih ada banyak sekali orang yang tidak mengetahui berbagai macam sistem yang ada dalam mobil ketika digunakan. padahal, bila sistem dan komponen yang digunakan dapat dipahami, ada banyak sekali keuntungan yang didapat. Pertama, pengguna bisa mengetahui ketika ada kejanggalan yang terjadi ketika mobil digunakan. kejanggalan yang terjadi bisa menjadi salah satu ciri bahwa ada salah satu komponen yang mengalami kerusakan. Bila sudah demikian, permasalahan kecil bisa terdeteksi sejak dini. Salah satu sistem dalam mobil yang sangat sering digunakan adalah sistem rem.
Sistem rem merupakan sistem yang digunakan dalam mobil ketika ingin mengurangi kecepatan sebelumnya yang telah dilakukan oleh mobil. Baik secara berkala ataupun mengurangi kecepatan mobil secara drastis, system rem mobil sangat berbahaya bila kondisinya tidak diperhatikan secara berkala. Bisa anda bayangkan bila rem tidak berfungsi secara optimal, keselamatan anda ketika berkendara menjadi berbahaya karena anda tidak bisa mengurangi kecepatan mobil sesuai dengan yang diinginkan.
Sistem rem menggunakan perubahan energi. Mesin menggunakan perubahan energi dari panas ke gerak, sementara dalam sistem rem, perubahan energi yang digunakan adalah dari gerak berubah menjadi energi panas. Perubahan energi inilah yang bisa menyebabkan kampas rem secara berkala menjadi lebih tipis dan ketebalannya berkurang. Kampas rem yang tipis bisa berbahaya karena rem menjadi tidak berfungsi secara lebih optimal. Ada beberapa jenis sistem pada mobil, yaitu:
-
Sistem rem tromol
Sistem rem tromol merupakan sistem rem yang berada di dalam. Rem tromol akan terhubung langsung dengan ban. Selain terhubung dengan ban, rem tromol juga akan terhubung dengan bagiannya yang lain. Bagian lain berbentuk seperti dua mangkuk yang ditangkupkan. Ketika rem digunakan, nantinya bagian dalam dua mangkuk yang ditangkup akan bergerak menuju luar sehingga mendorong rem tromol yang berada di ban untuk mengurangi perputaran yang dilakukan ban ketika digunakan berkendara. -
Sistem rem cakram
Bila sistem rem tromol menggunakan sistem rem secara tertutup, hal yang berbeda akan didapati di sistem rem cakram. Sistem rem cakram merupakan sistem rem terbuka yang tidak menggunakan komponen di dalamnya. Piringan cakram akan diapit dengan dua kampas rem. Saat digunakan, dua kampas rem tersebut akan melakukan kerjanya, yaitu mencapit cakram. Cakram yang sudah tercapit akan berhenti melakukan perputaran. Hal tersebut juga berlaku dengan perputaran ban. Sistem rem cakram terkenal dengan julukan sistem rem ampuh. Hal tersebut dikarenakan akurasi pemberhentian perputaran ban langsung ketika rem cakram digunakan. Namun, karena rem cakram digunakan secara langsung untuk mencapit cakra, besar kemungkinan kampas rem akan menjadi lebih cepat habis. Hal ini yang membuat pengendara yang menggunakan sistem rem cakram harus lebih memperhatikan kondisi rem yang digunakan dalam kendaraan.
Sebenarnya, masih banyak sistem rem lain yang digunakan dalam kendaraan. Kedua sistem rem yang telah disebutkan hanyalah sebagian sistem rem yang paling sering digunakan oleh pengguna di kendaraannya. salah satu jenis sistem rem yang sudah banyak digunakan oleh pengguna mobil adalah sistem rem abs. Abs merupakan singkatan dari anti braking system. Sistem rem ini memungkin ban mobil agar tidak secara otomatis terkunci ketika terjadi pengereman yang dilakukan secara mendadak dan drastis.
Selain mengetahui sistem rem, ada baiknya bagi anda untuk mengetahui komponen apa saja yang berhubungan dengan sistem rem. Di bawah ini akan dijelaskan komponen sistem rem yang sebaiknya anda tahu, yaitu:
-
Komponen input
Pada kebanyakan kendaraan yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia belum menggunakan sistem rem secara otomatis. Pengguna perlu mengaktifkannya secara manual. Sistem rem harus diaktifkan dengan menggunakan komponen input. Komponen inilah yang akan membuat sistem rem bekerja. Bila anda menggunakan mobil, maka komponen input rem terletak pada pegas yang berdampingan dengan pedal gas dan pedal kopling. Namun, bila anda mengendarai sepeda motor, maka sistem rem bisa diaktifkan dengan menggunakan tuas yang telah terhubung dengan sistem remnya.
-
Komponen penghubung
Setelah pengendara melakukan input agar sistem rem bisa berfungsi, maka diperlukan komponen penghubung yang menyambungkan komponen input dengan rem. Komponen yang termasuk dalam komponen penghubung antara komponen input rem dengan sistem rem adalah kawat. Meskipun hanya berfungsi sebagai penghubung, tapi keberadaan kawat rem sangat berpengaruh dalam sistem rem sehingga kondisinya harus tetap dijaga seperti komponen yang lain.
-
Aktuator rem
Setelah melewati beberapa fase, maka sudah saatnya rem memang harus diaktifkan. Itulah yang disebut dengan aktuator rem. Komponen ini yang akan bekerja sebagai pengubah energi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Lakukanlah cek komponen dalam mobil secara berkala agar kenyamanan anda selalu terjaga.